Kamis, 24 Mei 2012

Katedral Jakarta

Katedral Jakarta
Banyak bangunan-bangunan bersejarah yang tersebar di Kota Jakarta, salah satunya adalah Bangunan Katedral Jakarta yang terletak di Jl. Katedral No.2, persis disamping Masjid Istiqlal.

Katedral ini merupakan karya arsitek dari Pastor Antonius Dijkmans, SJ, seorang pendeta dari Belanda yang bertugas di Indonesia waktu itu.

Katedral Jakarta yang megah ini didirikan pada tahun 1891 untuk menggantikan bangunan gereja lama yang runtuh pada tanggal 9 April 1890. Namun saat pembangunannya, Katedral ini mengalami banyak kendala yang menghambat. 

Seperti pada tahun 1892, pembangunan Katedral ini terpaksa dihentikan karena masalah keuangan.Kemudian pada tahun 1894, arsitek Katedral ini terpaksa kembali ke Belanda karena sakit sebelum kemudian akhirnya meninggal pada tahun 1922.

Setelah berhenti selama beberapa waktu akhirnya pada tanggal 16 Januari 1899 kontruksi Katedral Jakarta dimulai lagi dengan ditandai peletakan batu pertama oleh Mgr ES Luypen SJ, sebagai uskup pada waktu itu. Konstruksi ini dipimpin oleh insinyur yang bernama MJ Hulswit.

Para pendeta dan jemaat saat itu mencoba dengan segala upaya untuk mengumpulkan dana bagi pembangunan Gereja Katedral Jakarta, salah satunya dengan menjual undian. Semua ini ada dalam catatan di Museum Katedral Jakarta, dan merupakan bukti sejarah bahwa bangunan Gereja Katedral Jakarta ini bukanlah hadiah dari pemerintah kolonial Belanda. 

Akhirnya pada tanggal 21 April 1901, Gereja Katedral yang dibangun dengan gaya neo-gothik ini selesai dibangun. Katedral ini diresmikan dengan nama "De Kerk van Onze Lieve Vrowe tenHemelopneming" atau Santa Maria Pelindung Diangkat ke Surga. Peresmian dan pemberkatan gereja ini dilakukan oleh Mgr. Edmundus Sybradus Luypen,SJ, Viskaris Apostolik di Jakarta pada saat itu. 

Gereja Katedral yang dibangun dengan memakan biaya sebesar 628.000 gulden Belanda ini merupakan bangunan Jakarta dengan rancangan yang kuat, karena menggunakan struktur bangunan dan bahan-bahan terbaik. Karena itulah, meskipun usianya sudah tua Katedral Jakarta ini masih berdiri kokoh. 

Di Katedral Jakarta ini terdapat sebuah lonceng berukuran sedang yang terletak di Benteng Menara Daud (Menara Utara). Lonceng ini berisi sebuah prasasti dalam bahasa latin yang bertuliskan: "Lonceng ini diberikan oleh Clemens George Marie van Arcken, 2 bulan dari tanggal Maria berdoa bagi kita; Juni 19, 1900". 

Kemudian di Menara Gading (Menara Selatan) terdapat sebuah loncen kecil yang disuumbangkan oleh Mr. Chasse, seorang anggota Dewan India pada tahun 1831 dan diberkati pada tahun 1834. Dalam lonceng itu tertulis: "Aku ingin menyambutnya, Pesta St. Nicholas". Sementara itu ada juga bel terbesar bernama Wilhelmus yang merupakan hadiah dari Mr JH de Wit. 

Memasuki ruang katedral ini pengunjung akan dibuat terpukau dengan tampilan megahnya, dan juga sinar-sinar matahari yang masuk melalui jendela kaca yang dipatri.

Dalam gereja ini terdapat pilar kokoh yang berbaris di kedua sisi menopang atap dan membentuk lorong. Di kedua sisi ini terdapat sebuah galeri dengan tinggi 7 meter, yang merupakan tempat untuk paduan suara. Namun sekarang tempat paduan suara ini digunakan sebagai museum. 

Gereja Katedral ini memiliki langit-langit dengan ketinggian 17 meter, dan terbuat dari kayu jati untuk mengantisipasi adanya gempa bumi. Langit-langit kayu jati ini juga ditopang susunan batu alam yang unik yang dikerjakan oleh tukang batu dari Kwongfu, China. Dinding batu ini menunjang kuda-kuda kayu jati yang terbentang selebar bangunan. 

Di ruangan ini juga terdapat sebuah mimbar khitbah. mimbar ini dipasang pada tahun 1905, dengan atap berbentuk seperti cangkang dengan gaya gotik yang berfungsi sebagai reflektor suara. 

Di setiap sisi dinding katedral terdapat lukisan jalan salib yang dilukis di ubin. lukisan ini diciptakan oleh seniman grafis dari Amsterdam, Theo Molkenboer. Lukisan ini ditempelkan ke dinding katedral sejak tahun 1912.


Jalan Salib Bukit Masbait, Tual, Maluku Tenggara
Kapel St, Borromeus, Bandung
Katedral Ambon, Maluku
Gereja Katolik Kayutangan Malang, Jawa Timur
Katedral Manado
Christo Regi, Katedral Kota Ende, Nusa Tenggara Timur
Gereja Santo Yosep, Cirebon
Katedral Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...